Talibun


Talibun merupakan jenis puisi lama yang mirip dengan pantun. Jika pantun setiap bait terdiri atas empat larik, talibun satu bait terdiri atas enam larik atau lebih asalkan genap.
Ciri-ciri talibun sebagi berikut:
1.       Tiap-tiap lariknya terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
2.       Setengah bagian atas merupakan sampiran.
3.       Setengah bagian bawah merupakan isi;
4.       Talibun enam larik mempunyai rima abcabc;
5.       Talibun delapan larik mempunyai rima abcdabcd;
6.       Talibun sepuluh larik mempunyai rima abcdeabcde;
7.       Talibun dua belas larik mempunyai rima abcdefabcdef;
Contoh
Enam larik seuntai
Dari Silaing ke Sijudah,
Sampai melilit tanjung jati,
Buah jerami bergantungan.
Baju digunting kalau tak sudah,
Kata termulai kalu tak jadi,
Siksalah alam menanggungkan.

Delapan larik seuntai
Anak buaya di Citarum,
Hilir kuala batu haji,
Singgah ke pulau Siantokan,
Seru-berseru suara tabib.
Sungguh berkehendak kami belum,
Tapi terniat dalam hati,
Segan sedikit mengatakan,
Pikirkan baik di dalam raib.

Sepuluh larik seuntai
Kain selendang tenunan Kampar,
Putus sehelai di atas kasur,
Dielus dengan empu tangan,
Dibungkus dengan kain kasap,
Diikat dengan benang sutera.
Hidangan sudah terhantar,
Pahar dan cerek sudah teratur,
Jawat air basuhlah tangan,
Tumbuhkan nasi akan disantap,
Kami si pangkalan bersama-sama.

Dua belas larik seuntai
Rotan sepatah dua patah,
Tarik kerakap batang padi,
Dibawa sutan dari Judah,
Padi yang jangan digemapakan,
Kalau gempa antara gugur,
Bila gugur masuk perigi,
Di situ ditanam pula.
Tuan di mekah di Medinah,
Naik akhirat batu haji,
Tegak berdiri rasul ullah,
Kami yang jangan dilupakan,
Kalau lupa antara tidur,
Dalam tidur menjadi mimpi,
Jika terbangun diingat pula.

No comments:

Post a Comment