Cianjur
addalah salah satu daerah di Jawa Barat. Kabupaten Cianjur terbagi atas 30
kecamatan. Dan berbatasan dengan wilayah kabupaten Bogor dan Kabupaten
Purwakerta. Di sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kecamatan Sukabumi. Di sebelah
selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Samudra Indonesia. Adapun di
sebelah Timur berbatasana dengan wilayah kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
Pada zaman dahulu di daerah jawa barat ada
seorang lelaki yang sangat kaya. Seluruh sawah dan lading di desanyaa menjadi
miliknya.
Penduduk desa hanya menjadi buruh tani penggarap sawah dari lading
lelaki kaya itu. Oleh penduduk orang kaya itu dijuluki Pak Kikir.
Pak Kikir tidak pandang bulu
sampai-sampai terhadap anak lelaki
satu-satunya pun dia juga sangat pelit.
Untunglah sifat kikir itu tidak menular pada
anak lelakinya itu. Anak Pak kikir itu
berwatak baik. Tanpa sepengetahuan ayahnya, sering dia membantu tetangganya
yang kesusahan.
Di desa tersebut ada sebuah kepercayaan jika
menginginkan hasil panen yang baik dan melimpah maka harus diadakan pesta
syukuran dengan baik pula. Rupanya kepercayaan itu sangat dinyakini oleh Pak
kikir. Karena takut gagal panen, maka Pak Kikir mengadakan pesta dan mengundang
semua warga untuk dating kepesta.
Penduduk desa mengira kan mendapatkan makanan
yang nikmat dan lezat, ternyata tidak, Pak kikir hanya menyediakan makanan ala
kadarnya.
Pada saat pesta sedang berlangsung, datanglah
seorang nenek tua renta yang meminta sedekah pada Pak Kikir. Namaun dengan
keras Pak Kikir mengusir nenek tua itu. Sambil meninggalkan halaman rumah Pak
Kikir, nenek itu tampat mengeluarkan air mata.
Melihat kejadian itu putra Pak kikir amat
sedih. Diamm-diam ia mengambil jatah makan siangnya. Lalu dikejarnya nenek tua
itu, dan diberikannya makanan itu kepada si nenek.
Setelah itu si nenek pergi dan melanjutkan
perjalanan. Sesampainya si nenek di bukit dekat desa, dari kejauhan ia melihat
tampak rumah besar yang dimiliki oleh Pak kikir.
Seketika itu ia marah, dan menancapkan
tongkatnya ke tanah, lalu dicabut dan keluarlah air dari lubang tongkat itu.
Makin lama air itu makin besar dan membanjiri
desa itu, semua orang berlari ke puncak bukit dekat desa. Kecuali Pak Kikir
yang masih tinggal di rumah untuk menyelamatkan harta bendanya. Karena air
cukup deras maka dengan sekejap desa itu tergenang air.
Setelah kejadian itu, putra Pak Kikir
diangkat oleh warga menjadi ketua, dan tanah dibagi rata pada warga desa itu.
Desa itu kemudian diberi nama Desa Anjuran. Berjalannya waktu desa itu menjadii
kota kecil dan selanjutnya diberi nama Kota Cianjur (Ci berarti air). Cianjur
berarti daerah yang cukup mengandung air. Anjuran pemimpin desa dijadikan
pedoman para petani dalam mengelola sawah.
No comments:
Post a Comment